In Love with Fantasy

When you're in love, who or what are you in love with?

Aku memikirkan kata-kata ini, terus dan terus, mencari maknanya.


Dari dulu, aku suka membaca buku. Aku selalu berpikir, kalau nanti aku sudah cukup besar untuk memahami perasaan, aku ingin bersama dengan orang yang suka membaca. Pasti asyik, setiap hari aku bisa bertukar pikiran mengenai buku yang kusuka dengan orang yang aku kasihi. Pasti asyik, kami dapat saling bertukar informasi soal toko buku yang lengkap dan murah, atau bahkan membaca bersama di perpustakan. Pasti asyik.

Dulu, aku tidak suka yang namanya olahraga. Cabang apapun. Kalau keluargaku sudah ribut membicarakan sepak bola, aku berdiam diri sambil acuh mengangkat bahu, tidak mau mencari tahu. Aku berpikir, kalau sudah besar nanti, jangan sampai orang yang aku kasihi suka hal-hal yang berbau sepak bola, berisik.

Dulu, aku suka melukis. Rajin ikut perlombaan mewarnai dan menuai pujian di sana sini. Tapi sekarang, setelah aku meninggalkan kuas-kuas karena perhatianku teralihkan, aku sudah lupa caranya menggambar. Lalu timbul keinginganku untuk bersama dengan orang yang mahir melukis, menguasai seni. Karena seni, berkreatifitas, adalah hidupku.

Dulu, aku suka bermain musik. Rajin memencet tuts-tuts piano, rajin olah vokal. Tapi lama-lama, aku bosan. Aku berpikir, sudahlah, biar orang yang aku kasihi saja nanti yang bermain musik untuk mencerahkan hari-hari.

Dulu, aku suka hal-hal yang berbau automotif. Mobil sport, dan semacamnya. Aku ingin orang yang aku kasihi nanti punya kendaraan semacam itu untuk aku kagumi. Sekarang, aku suka mobil-mobil yang kuno. VW kodok, jeep, mini cooper, dan sebagainya. Duniaku memang kerap berbalik.

Lalu, bagaimana bisa aku bertemu seseorang, yang jelas-jelas lain dari apa yang aku inginkan, dan tetap jatuh hati?

Sebenarnya, ketika jatuh cinta, apa yang manusia jatuh cinta-i?

Faktor apa yang membuat manusia jatuh cinta?

.............

"Tunggu. Jadi bisa dibilang, orang yang kamu sukai itu kutu buku, nggak suka olahraga, pelukis, pemain musik, sekaligus penggemar automotif?"

"Eh. Hmm. Nggak juga sih. Kalau kayak gitu, berarti aku bakalan jatuh cinta hanya dengan fantasiku, dong. Rasanya, sekarang aku nggak ngelihat semua itu lagi."

.............

"Ya sudah. Pokoknya jangan lupa, siapapun orang yang kamu jatuh cinta-i nanti, orang itu harus membimbing kamu menjadi lebih baik, menggunakan cinta di jalan yang benar. Taat sama Tuhan dan bisa menjadi imam, untuk kamu dan untuk keluargamu."

:)